Tongkonan – Fakta Rumah Adat Tana Toraja yang Penuh Makna

Keaneka ragaman Indonesia tidak slot olympus hanya dari wisata, kuliner dan bahasa. Tetapi apalagi dari rumah-rumah rutinitas bisa menjadi kekayaan yang tak ternilai. Apalagi Indonesia punyai suku yang banyak variasi layaknya Sulawesi. Keindahan dan kemegahan dari tempat tinggal rutinitas ini tidak hanya menjadi lambang kemegahan tapi juga pengingat terdapatnya leluhur yang berasal dari Toraja.

Jika Anda menginginkan berlibur ke Tana Roraja memang rasanya tidak cukup lengkap kecuali berfoto tanpa latar belakang tempat tinggal tradisional ini. Anda bisa melihat bagaimana material kayu, hiasan ukiran tempat tinggal dan juga tanduk kerbau yang tersedia di tempat tinggal rutinitas ini. Tentu keindahan tempat tinggal tradisional ini penuh estetika. Dinamakan dengan Tongkonan, tempat tinggal Tana Toraja penuh dengan lambang dan makna.

Berapa tempat tinggal rutinitas yang terkandung di Tana Toraja kini menjadi wisata edukasi dan budaya. Sebagai warisan leluhur yang harus dijaga, tempat tinggal Tongkonan tertua menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi disaat liburan tiba.

Mengenal Tongkonan, Rumah Pengingat Leluhur

Seperti yang disebutkan di awalnya starlight princess gacor bahwa tempat tinggal rutinitas ini memang menjadi salah satu pengingat bakal leluhur pelaut. Masyarakat Toraja memang dikenal sebagai pemegang teguh rutinitas dan juga budayanya. Salah satunya ialah Tongkonan. Rumah rutinitas ini terbuat dari kayu yang diketahui tumbuh banyak di Sulawesi. Namanya adalah Kayu Uru.

Atap dari tempat tinggal ini terbuat dari bambu dengan ciri khas yang unik. Tepatnya bentuknya menyerupai perahu dan menjadi pengingat bahwa leluhur masyarakat Toraja sendiri mengfungsikan perahu supaya bisa sampai ke Sulawesi.

Di bagian dalam tempat tinggal rutinitas ini juga terbagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah bagian selatan, sedang dan utara. Ada kegunaan dari masing-masing bagian rumah. Untuk tempat tinggal bagian selatan disebut Sumbung dan diperuntukkan disaat tersedia pertemuan keluarga, dapur dan juga daerah tempatkan orang yang udah meninggal.

Di bagian utara menjadi ruang tamu, daerah tempatkan sesaji dan daerah tidur anak-anak. Konon memang filosofi jatah ruang ini tak boleh dilanggar karena bisa menyebabkan terdapatnya petaka. Kepercayaan ini tetap begitu mulai di masyarakat setempat.

Laisser un commentaire

Votre adresse e-mail ne sera pas publiée. Les champs obligatoires sont indiqués avec *